Monday, January 16, 2006

Cinta Pembuat Perubahan

Saya seorang mantan guru sekolah musik dari Des Moines, Iowa. Saya mendapat nafkah dengan mengajar piano - selama lebih dari 30 tahun. Selama itu, saya menyadari tiap anak punya kemampuan musik yang berbeda. Tapi saya tidak pernah merasa telah menolong walaupun saya telah mengajar beberapa murid berbakat.
Walaupun begitu, saya ingin bercerita tentang murid yang "tertantang secara musik". Contohnya adalah Robby.
Robby berumur 11 tahun, ketika ibunya memasukkan dia dalam les untuk pertama kalinya. Saya lebih senang kalau murid (khususnya laki-laki) mulai ketika lebih muda, saya jelaskan itu pada Robby. Tapi Robby berkata, ibunya selalu ingin mendengar dia bermain piano. Jadi saya jadikan dia murid.
Robby memulai les pianonya dan dari awal saya pikir dia tidak ada harapan. Robby mencoba, tapi dia tak mempunyai perasaan nada maupun irama dasar yang perlu dipelajari. Tapi dia mempelajari benar-benar tangga nada dan beberapa pelajaran awal yang saya wajibkan untuk dipelajari semua murid.
Selama beberapa bulan, dia mencoba terus dan saya mendengarnya dengan ngeri dan terus mencoba menyemangatinya. Setiap akhir pelajaran mingguannya, dia berkata, "Ibu saya akan mendengar saya bermain pada suatu hari."
Tapi rasanya sia-sia saja. Dia memang tak berkemampuan sejak lahir. Saya hanya mengetahui ibunya dari jauh ketika menurunkan Robby atau menjemput Robby. Dia hanya tersenyum dan melambaikan tangan tapi tidak pernah turun.
Pada suatu hari, Robby tidak datang lagi ke les kami. Saya berpikir untuk menghubunginya, tapi karena ketidakmampuannya, mungkin dia mau les yang lain saja. Saya juga senang dia tidak datang lagi. Dia menjadi iklan yang buruk untuk pengajaran saya!
Beberapa minggu sesudahnya, saya mengirimkan brosur ke tiap murid, mengenai pertunjukan yang akan dilaksanakan. Yang mengagetkan saya, Robby (yang juga menerima brosur) menanyakan saya apakah dia bisa ikut pertunjukan itu. Saya katakan kepadanya, pertunjukan itu untuk murid yang ada sekarang dan karena dia telah keluar, tentu dia tak bisa ikut. Dia katakan bahwa ibunya sakit sehingga tak bisa mengantarnya ke les, tapi dia tetap terus berlatih.
"Bu Hondrof.. saya mau main!" dia memaksa.
Saya tidak tahu apa yang membuat saya akhirnya membolehkan dia main di pertunjukan itu. Mungkin karena kegigihannya atau mungkin ada sesuatu yang berkata dalam hati saya bahwa dia akan baik-baik saja.
Malam pertunjukan datang. Aula itu dipenuhi dengan orang tua, teman, dan relasi. Saya menaruh Robby pada urutan terakhir sebelum saya ke depan untuk berterima kasih dan memainkan bagian terakhir. Saya rasa kesalahan yang dia buat akan terjadi pada akhir acara dan saya bisa menutupinya dengan permainan dari saya.
Pertunjukan itu berlangsung tanpa masalah. Murid-murid telah berlatih dan hasilnya bagus. Lalu Robby naik ke panggung. Bajunya kusut dan rambutnya bagaikan baru dikocok.
"Kenapa dia tak berpakaian seperti murid lainnya?" pikir saya. "Kenapa ibunya tidak menyisir rambutnya setidaknya untuk malam ini?"
Robby menarik kursi piano dan mulai. Saya terkejut ketika dia menyatakan bahwa dia telah memilih Mozart's Concerto #21 in C Major. Saya tidak dapat bersiap untuk mendengarnya.
Jarinya ringan di tuts nada, bahkan menari dengan gesit. Dia berpindah dari pianossimo ke fortissimo... dari allegro ke virtuoso. Akord tergantungnya yang diinginkan Mozart sangat mengagumkan! Saya tak pernah mendengar lagu Mozart dimainkan orang seumur dia sebagus itu!
Setelah enam setengah menit, dia mengakhirinya dengan crescendo besar dan semua terpaku disana dengan tepuk tangan yang meriah. Dalam air mata, saya naik ke panggung dan memeluk Robby dengan sukacita.
"Saya belum pernah mendengar kau bermain seperti itu, Robby! Bagaimana kau melakukannya?"
Melalui pengeras suara Robby menjawab, "Bu Hondorf.. ingat saya berkata bahwa ibu saya sakit? Ya, sebenarnya dia sakit kanker dan dia telah berlalu pagi ini. Dan sebenarnya.. dia tuli sejak lahir jadi hari inilah dia pertama kali mendengar saya bermain. Saya ingin bermain secara khusus."
Tidak ada satu pun mata yang kering malam itu. Ketika orang-orang dari Layanan sosial membawa Robby dari panggung ke ruang pemeliharaan, saya menyadari meskipun mata mereka merah dan bengkak, betapa hidup saya jauh lebih berarti karena mengambil Robby sebagai murid saya.
Tidak, saya tidak pernah menjadi penolong, tapi malam itu saya menjadi orang yang ditolong Robby. Dialah gurunya dan sayalah muridnya. Karena dialah yang mengajarkan saya arti ketekunan, kasih, percaya pada dirimu sendiri, dan bahkan mau memberi kesempatan pada seseorang yang tak anda ketahui mengapa.
Peristiwa ini semakin berarti ketika, setelah bermain di Desert Storm, Robby terbunuh oleh pengeboman yang tak masuk akal oleh Alfred P. Murrah Federal Building di Oklahoma pada April 1995, ketika dilaporkan... dia sedang main piano.

Wortel, kopi, ato telur ?


Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul.
Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk. Ia membiarkan masing-masing mendidih.
Selama itu ia terdiam seribu bahasa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.
Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?"
"Wortel, telur, dan kopi, " jawab sang anak.
Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak.
Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras.
Kemudian sang ayah meminta anak itu mencicipi kopi. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. "Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak.
Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda.
Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah.
Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh.
Sedangkan biji kopi tumbuh berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu.
Maka, yang manakah dirimu?" tanya sang ayah pada anaknya. "Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?"

Ketika kamu berpikir saya tidak melihat

Oleh: Tidak Diketahui
Penterjemah: Torsy


Sebuah pesan yang seharusnya dibaca semua orang dewasa, karena anak-anak memperhatikan kamu dan melakukan seperti apa yang kamu lakukan bukan seperti apa yang kamu katakan.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya melihat kamu menggantungkan lukisan pertama saya pada lemari es dan saya ingin cepat-cepat untuk melukis yang lain lagi.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, melihat kamu memberi makan seekor kucing liar, dan saya belajar adalah sungguh baik untuk menyayangi binatang. Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, melihat kamu membuat kue kesukaanku dan saya belajar bahwa hal kecil pun dapat menjadi sesuatu yang spesial dalam hidup.
Ketika kamu berpikir bahwa saya tidak melihat, saya mendengar kamu mengucapkan doa dan saya tahu di sana ada Tuhan yang selalu saya bisa saya ajak ngobrol dan saya belajar untuk percaya dalam Tuhan.
Ketika kamu berpikir saya tidak memperhatikan, saya melihat kamu membuatkan makanan dan membawanya kepada seorang teman yang sakit, dan saya belajar bahwa segala yang kita punya dapat dipakai untuk menolong sesama.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya melihat kamu memberikan waktumu dan uangmu untuk menolong orang yang tidak memliki apapun dan saya belajar bahwa orang mempunyai sesuatu harus memberikan kepada orang tidak punya.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya melihat kamu peduli dengan rumah kita dan kepada setiap orang di dalamnya dan saya belajar bahwa kita harus peduli pada apa yang diberikan kepada kita.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya melihat bagaimana kamu memegang tanggung jawabmu, bahkan ketika kamu merasa tidak enak dan saya belajar bahwa saya akan menjadi orang bertanggungjawab ketika saya semakin dewasa.
Ketika kamu berpikir bahwa saya tidak melihat, saya melihat air mata dari matamu dan saya belajar bahwa kadang kala sesuatu itu menyakitkan dan tidak salah untuk menangis.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya melihat bahwa kamu peduli dan saya ingin menjadi segala sesuatu yang saya mampu.
Ketika kamu berpikir bahwa saya tidak memperhatikan, belajar paling banyak dari masalah hidup bahwa saya perlu untuk mengetahui bagaimana menjadi orang yang baik dan produktif ketika saya bertumbuh dewasa.
Ketika kamu berpikir saya tidak melihat, saya mencarimu dan ingin mengatakan “Terimakasih untuk segala sesuatu yang saya lihat ketika kamu berpikir saya tidak melihat.
Mata Kecil Melihat Banyak Hal.Setiap dari kita, orang tua ataupun teman, mempengaruhi hidup dari seorang anak. Bagaimana kamu akan menyentuh kehidupan sesorang hari ini.

Thursday, January 05, 2006

Jadwal puasa 2006

1. Puasa pada hari Senin dan Kamis.
2. Puasa 3 (tiga) hari setiap bulan - tanggal 13.14.15 - penanggalan Islam
Bulan purnama
- 14, 15 Januari 2006/ Dzulhijjah 1426 H. Tanggal 13 Januari 2006> bertepatan dengan> hari tasyriq - 13 Dzulhijjah 1426 H. Hari tidak diperkenankan berpuasa.>
- 12, 13, 14 Februari 2006/ Muharram 1427 H
- 13, 14, 15 Maret 2006/ Shafar 1427 H
- 12, 13, 14 April 2006/ Rabi'ul Awwal 1427 H
- 11, 12, 13 Mei 2006/ Rabi'ul Akhir 1427 H
- 10, 11, 12 Juni 2006/ Jumadil Awwal 1427 H
- 9, 10, 11 Juli 2006/ Jumadil Akhir 1427 H
- 7, 8, 9 Agustus 2006/ Rajab 1427 H
- 6, 7, 8 September 2006/ Sya'ban 1427 H
Puasa Ramadhan 1427 H : 24 September 2006 - 23 Oktober 2006.
- 5, 6, 7 November 2006/ Syawwal 1427 H
- 4, 5, 6 Desember 2006/ Dzulqa'idah 1427 H

3. Puasa 1/3 (sepertiga) bulan - Yakni di bulan Dzulhijjah.
Antara 1 Januari 2006 - 30 Januari 2006 /Dzulhijjah 1426 H
Antara 22 Desember 2006 - [sekitar 20 Januari 2007] /Dzulhijjah 1427 H
Puasa tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah) bagi selain orang yang melaksanakan haji.
Yakni : 9 Januari 2006/Dzulhijjah 1426 H & 30 Desember 2006/ Dzulhijjah> 1427 H.>

Tidak boleh berpuasa :
Hari Idul Adha - 10 Dzulhijjah/ 10 Januari 2006 & 31 Desember 2006
Hari tasyriq - 11,12,13 Dzulhijjah/ 11, 12, 13 Januari 2006

4. Puasa bulan Muharram - 'Asyura' selama 3 (tiga) hari - tanggal 9,10,11 Muharram.
Sangat dianjurkan tanggal 9 dan 10 ( Tasu'a dan 'Asyura )
Yakni : 8, 9, dan 10 Februari 2006.

5. Puasa pada sebagian bulan Sya'ban.
Antara 25 Agustus - 23 September 2006.

6. Puasa pada bulan Syawwal - 6 hari.
Tidak diperkenankan puasa pada 1 Syawwal
Antara 25 Oktober - 21 November 2006.

7. Puasa Daud - berpuasa selang-seling.
Berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari.

Ringkasan - Referensi :> Fiqhus Sunnah Sayyid Sabiq> Tamamul Minnah, Muhammad Nashiruddin al-Albani> Al-Islam- Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia> Kalender terbitan Gema Insani.

Arti Cinta

Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua.Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia tak percaya kalau ia berada di rumah hantu. Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali . Sanggupkah ia menjalani keputusannya ? Ia memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.
Suatu saat perempuan itu berkata padanya, " Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri." Tapi lelaki itu malah menjawab, " Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi. " Semua orang terheran - heran, Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka kemudian dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa.
Bertahun - tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng, " Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku . Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."
Begitulah cinta ketika ia terurai jadi laku. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati....terurai dalam laku....Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai kepalsuan dan tidak nyata....Kalau cinta sudah terurai jadi laku, cinta itu sempurna seperti pohon ; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam laku. Persis seperti iman, terpatri dalam hati , terucap dalam lisan , dan dibuktikan oleh amal. Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampakkan setiap saat sepanjang kebersamaan.
Rahasia dari sebuah hubungan sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati disini adalah memberi tiada henti. Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu. Seperti lelaki itu, yang terus menerus membahagiakan istrinya, begitu iua memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti. Cinta yang tidak terurai jadi laku adalah jawaban atas angka - angka perceraian yang semakin menganga lebar dalam masyarakat kita.
Tidak mudah memang menemukan cinta yang ini. Tapi harus begitulah cinta , seperti kata Imam Syafii',Kalau sudah pasti ada cinta disisimu Semua akan jadi ringan Dan semua yang ada diatas tanah Hanyalah tanah jua *